
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Divisi Peduli Pangan dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, bersama dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, menyelenggarakan seminar dan kegiatan B2SA Goes To Campus di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Dengan mengusung tema “Makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman (B2SA) untuk Kehidupan dan Masa Depan Lebih Baik,” kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pola makan yang beragam dan bergizi dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si., beserta jajaran Dinas Pangan, serta Bapak Budi Widhihartanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia. Kegiatan ini juga menghadirkan Prof. Dr. Bernatal Saragih, S.P., M.Si., sebagai pembicara utama seminar yang memberikan wawasan tentang pentingnya pola makan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Saragih menjelaskan bahwa B2SA bukan hanya tentang kecukupan nutrisi, tetapi juga mengenai upaya menciptakan masa depan yang sehat melalui pola konsumsi yang berkelanjutan dan berbasis lokal.

Sebagai moderator seminar, Bapak Panggulu Ahmad Ramadhani Utoro, S.TP., M.T., memandu jalannya diskusi dengan dinamis. Sesi ini diikuti dengan antusias oleh kurang lebih 200 mahasiswa aktif dari program studi Teknologi Hasil Pertanian yang hadir. Para mahasiswa terlihat bersemangat, dan banyak di antara mereka yang berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Seminar ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pembahasan isu ketahanan pangan dan pola makan sehat.

Salah satu acara utama yang diselenggarakan adalah B2SA Goes To Campus, yang berfokus pada penyampaian materi tentang pentingnya pola makan dengan konsep B2SA. Melalui sesi ini, mahasiswa diperkenalkan pada prinsip-prinsip B2SA yang tidak hanya menekankan pada keragaman nutrisi, tetapi juga pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi pangan, serta memastikan makanan yang dikonsumsi aman dari bahan berbahaya.
Dalam sambutannya, Ibu Siti Farisyah Yana menyampaikan bahwa prinsip B2SA dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Beliau menegaskan bahwa pangan lokal yang beragam, seperti umbi-umbian, biji-bijian, dan sayuran asli Kalimantan Timur, dapat menjadi sumber nutrisi yang baik apabila diolah dengan tepat.

Kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan pemerintah daerah dalam upaya membangun kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat dan beragam. Selain itu, dukungan dari Bank Indonesia melalui kehadiran Bapak Budi Widhihartanto juga memberikan pandangan mengenai peran sektor ekonomi dalam mendukung pengembangan produk pangan lokal yang berkualitas.
Kepala Divisi Peduli Pangan dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk terus menggali potensi pangan lokal dan menerapkan pola makan B2SA dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, B2SA bukan hanya untuk kesehatan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
Dengan terselenggaranya seminar ini, para peserta diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan praktik pola makan sehat berbasis B2SA di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. Seminar ini juga diharapkan mampu memicu inisiatif lanjutan dalam bentuk penelitian atau kampanye-kampanye yang berfokus pada ketahanan pangan dan gizi seimbang.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya pola makan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Dengan tema “Makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman untuk Kehidupan dan Masa Depan Lebih Baik,” acara ini berhasil mengedukasi sekaligus memotivasi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan masa depan pangan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi