Dosen dan Mahasiswa THP Unmul Dorong Diversifikasi Pangan Lokal di Kelurahan Lempake

SAMARINDA – Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Mulawarman (Unmul) melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) berupaya meningkatkan ketahanan pangan lokal dan ekonomi keluarga. Kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Diversifikasi Pengolahan Bahan Pangan Lokal” ini digelar di Balai Pertemuan RT 05 Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Kegiatan ini melibatkan dosen dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (HIMALOGISTA) Unmul, serta diikuti oleh 30 anggota Dasawisma Kelurahan Lempake. Peserta terdiri dari ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan pengolahan pangan rumah tangga, yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.

Acara dibuka oleh Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unmul, Dr. Miftakhur Rohmah, S.P., M.P., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. “Sinergi ini merupakan kunci untuk menciptakan inovasi yang dapat mendukung ketahanan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Lurah Lempake, Musliadi, S.Sos., yang melihat inisiatif ini sebagai peluang besar bagi warga untuk membuka usaha baru. Senada dengan itu, Ketua RT 33 mengajak warganya untuk memanfaatkan ilmu yang didapat demi meningkatkan daya saing produk olahan rumah tangga.

Sambutan Oleh Lurah Lempake (kanan), Ketua RT 33 (tengah) dan Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (Kiri) (Sumber:Dokumentasi Pribadi)
Sesi pelatihan diawali dengan pemaparan materi oleh Adhian Dini Khoirina, M.T.P., mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), yang mencakup standar kebersihan dan keamanan produk. Selanjutnya, Melda Nurmaisari, M.T.P., memberikan materi tentang prinsip-prinsip pengemasan yang efektif, mulai dari pemilihan bahan hingga desain label yang menarik.

Pada sesi praktik, peserta dibimbing secara intensif untuk mengolah daun kelor menjadi tiga varian produk, yaitu mie kelor, es krim kelor, dan cemilan gurih. Pemilihan daun kelor sebagai bahan utama didasarkan pada potensinya sebagai superfood lokal yang kaya nutrisi.
Sebagai penunjang pemasaran, seluruh peserta juga menerima pelatihan fotografi produk. Mereka diajarkan teknik dasar fotografi menggunakan smartphone, mulai dari pencahayaan hingga komposisi, yang sangat relevan untuk promosi di media sosial.


Kegiatan berlangsung interaktif dan memicu diskusi hangat mengenai strategi pemasaran dan penetapan harga produk. Banyak peserta yang mengaku termotivasi untuk mengembangkan usahanya setelah melihat langsung potensi pemasaran digital melalui foto produk yang profesional.
Melalui program ini, Dosen dan Mahasiswa THP Unmul berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat. Pengetahuan yang komprehensif, mulai dari standar produksi hingga strategi promosi, diharapkan menjadi bekal bagi para peserta untuk menciptakan produk inovatif yang tidak hanya memperkuat ekonomi keluarga, tetapi juga melestarikan bahan pangan khas Kalimantan Timur.