KOPI (Coffea Sp)

Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum kopi hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan Coffea robusta (Saputra E., 2008). Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi (Bhara L.A.M., 2005).

  1. Sejarah Kopi

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan menempati lokasi strategis dalam berita perdagangan dunia hal ini mendorong banyak pedagang asing singgah di Indonesia. Proses asimilasi budaya asing dan budaya lokal pun terjadi tanpa melewati banyak hambatan. Mulanya proses ini memperkaya khazanah budaya Indonesia, namun seiring berjalannya waktu lama-kelamaan budaya lokal pun semakin tergeser, seperti yang dapat kita lihat dalam budaya kopi Indonesia. Kopi bukan merupakan tanaman asli kepulauan Indonesia. pada akhir abad 16 saat Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda, VOC membawa tanaman kopi arabika ke dalam negeri ini.  mereka tertarik untuk meruntuhkan monopoli Arab terhadap perdagangan kopi dunia. Pemerintah kolonial Belanda pertama kali menanam bibit kopi di sekitar Batavia (Jakarta), sampai ke daerah Sukabumi dan Bogor. Kemudian karena semakin tingginya permintaan pasar, mulai didirikan perkebunan kopi di Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur, dan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi.

perkembangan dari perkebunan kopi mendorong perkembangan infrastruktur di Jawa tengah pada akhir abad 18.  Jalanan dan kereta api yang sangat dibutuhkan untuk mengangkut kopi dari pedalaman pulau Jawa ke pelabuhan di mana biji-biji kopi diangkut dalam kapal untuk diekspor. Sebelum perang dunia kedua, Jawa tengah memiliki sistem transportasi rel yang sangat kuat. Sistem ini membawa kopi gula merica teh dan tembakau dari provinsi ke kota pelabuhan Semarang. Indonesia timur, timur timur, dan Flores juga memproduksi kopi dalam periode ini namun daerah-daerah ini masih berada dalam jajahan Portugis dan sumber bibit kopi arabika yang ditanam berbeda.

Mendekati akhir abad ke-19 perkebunan kopi di Indonesia, Sri Lanka, Malaysia terserang hama kopi. Hama ini menyebar dengan sangat cepat dan menyapu bersih seluruh perkebunan yang ada. Hal ini meluluh lantakan industri kopi pemerintah kolonial Belanda. pemerintah Belanda tidak tinggal diam dan mengimpor bibit kopi liberica. Varietas ini memiliki popularitas yang tidak berlangsung lama akibat terinfeksi hama yang sama. kemudian Belanda menanam kopi robusta yang lebih kuat terhadap hama untuk menggantikan perkebunan kopi yang telah terinfeksi. Hingga kini robusta manfaatnya sekitar 90% produksi kopi nasional.

Perang dunia ke-2 dan perjuangan kemerdekaan memiliki andil yang cukup besar dalam perubahan pasar kopi Indonesia. Perkebunan kopi yang ada diambil alih oleh penjajah Jepang setelah kemerdekaan, perkebunan di seluruh Indonesia bila tidak di bawah pengawasan pemerintah ditinggalkan begitu saja. Banyak pemilik perkebunan masa kolonial meninggalkan Indonesia untuk menghindari penangkapan. Dewasa ini hampir 92% produksi kopi berada di tengah petani kecil maupun koperasi. Fenomena yang sampai saat ini masih terjadi di masyarakat Indonesia adalah kopi arabika dan robusta terbaiknya hampir semuanya diekspor. Rakyat kebanyakan mengkonsumsi kopi kelas 2 ironisnya biji biji kopi terbaik ini diolah dan kemudian masuk ke dalam Indonesia di bawah naungan nama-nama besar seperti Starbuck coffee dan coffee Bean.

  • Karakteristik Kopi Indonesia

Berikut ini merupakan karakteristik kopi arabika yang ada di Indonesia (menurut anomali coffee) yang berbeda-beda di tiap daerah (rasa tergantung dari tanah tempat tanaman kopi ditanam):

1. Java Estae

Rasa kopi di mulut medium cukup kental (medium body), harum seperti coklat, kacang-kacangan, dan tumbuhan herbal dengan tingkat ke asaman yang tidak terlalu tinggi.

2. Bali kintamani

Rasa kopi di mulut ringan tidak kental (light body), cenderung encer, dengan aroma seperti kacang-kacangan, dan kulit jeruk. Dengan tingkat keasaman medium (cukup tinggi).

3. Sumatera Mandailing

Rasa kopi di mulut kuat, kental dan intens (full body), beraroma klasik, earthy, dan harum tembakau dengan tingkat keasaman yang rendah.

4. Toraja kalosi

Elsa kompi dimulut medium (medium body) dengan aroma coklat, manis seperti karamel, dan tumbuhan herbal. Tingkat keasaman medium (cukup tinggi).

5. Aceh Gayo

Rasa kopi di mulut medium (medium body) beraroma earthy dan rempah-rempah yang harum dengan tingkat ke asaman yang tidak terlalu tinggi.

6. Papua Wamena

Rasa kopi di mulut medium (medium body) dengan aroma buah-buahan dan tingkat keasaman yang tidak terlalu tinggi.

  • Kandungan Kopi

Kopi dikenal dengan minuman yang memiliki kandungan kafein yang berkadar tinggi (Muhibatul, 2014). Kafein adalah senyawa alkaloid metilxantine (basa purin) yang berwujud kristal berwarna putih dan bersifat psikoaktif. Kafein pada kopi diketahui memiliki manfaat apabila dikonsumsi oleh manusia dan juga memiliki dampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi pada saat kondisi tubuh tertentu serta dalam kadar jumlah kafein yang cukup tinggi. Konsumsi kafein berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Kafein juga membantu kinerja fisik dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kontraksi otot (Ennis, 2014). Konsumsi kafein berlebih dapat menyebabkan warna gigi berubah, bau mulut, meningkatkan stress dan tekanan darah jika banyak mengonsumsi di pagi hari, insomnia, serangan jantung, stroke, kemandulan pada pria, gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini (Farida dkk., 2013).

Kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi yang banyak di budidayakan di Provinsi Sulawesi Selatan. Kopi arabika termasuk dalam tanaman buah yang memiliki waktu panen dan tingkat kematangan tertentu. Kopi arabika biasanya berwarna hijau saat muda, agak kekuningan sampai kemerahan saat setengah tua dan merah terang sampai merah gelap saat sudah tua (Abdullah et al., 2010). Tingkat kematangan buah kopi arabika mempengaruhi kandungan senyawa kimia dalam biji kopi, terutama kafein. Kadar kafein dalam biji kopi berbeda tergantung pada tingkat kematangan saat buah kopi dipanen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar kafein kopi arabika pada tingkat kematangan muda, sedang dan tua dan mengetahui kadar kafein tertinggi dan terendah kopi arabika pada tingkat kematangan muda, sedang dan tua.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Eva Johannes dan kawan-kawan dalam Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan 2021, dapat disimpulkan bahwa: Kadar kafein kopi arabika yang berasal dari Kabupaten Toraja Utara berdasarkan tingkat kematangan berbeda masing-masing diperoleh dalam setiap gram kopi yaitu kopi arabika muda 11.15 mg atau 1.151%, arabika setengah tua/ sedang 12.85 mg atau 1.285 % dan kopi arabika tua 12.01 mg atau 1.201 %. Kadar kafein tertinggi terdapat pada tingkat kematangan kopi setengah tua/sedang yang berwarna kuning-jingga dan kadar kafein terendah terdapat pada kopi arabika dengan tingkat kematangan muda yang berwarna hijau.

  • Manfaat meminum kopi

1. Manfaat kopi turunkan risiko kanker Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Gejala kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam tubuh. Khasiat kopi diklaim dapat menurunkan risiko kanker hati, dan kanker kolorektal. Studi yang dipublikasikan Elsevier pada 2007 menunjukkan, bahwa peminum kopi memiliki risiko kanker hati 40 persen lebih rendah. Ini Manfaat Kopi untuk Rambut   Begitu pula, dalam satu penelitian manfaat kopi pada 489.706 orang menemukan, bahwa mereka yang minum 4-5 cangkir kopi per hari memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena kanker kolorektal.

2. Kopi menurunkan berat badan Manfaat minum kopi selanjutnya adalah dapat menurunkan berat badan. Kafein ditemukan di hampir setiap suplemen pembakar lemak. Zat ini merupakan salah satu dari sedikit zat alami yang terbukti membantu pembakaran lemak. Penelitian menemukan, kafein secara khusus dapat meningkatkan pembakaran lemak sebanyak 10 persen pada orang gemuk dan 29 persen pada orang kurus. Namun, ada kemungkinan efek ini dapat berkurang pada peminum kopi jangka panjang.

3. Kopi turunkan risiko diabetes tipe 2 Diabetes tipe 2 adalah masalah kesehatan yang diderita banyak orang di seluruh dunia. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh resistansi insulin atau berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan insulin. Manfaat kopi yang dikonsumsi rutin secara signifikan dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Studi tahun 2009 menemukan, bahwa orang yang minum kopi memiliki risiko 23-50 persen lebih rendah terkena penyakit tersebut. Studi Jelaskan Lihat Foto Kopi hitam kaya akan antioksidan, sehingga manfaat kopi hitam dapat melawan kerusakan sel dan mengurangi risiko kondisi kesehatan serius seperti kanker dan penyakit jantung.(SHUTTERSTOCK) Studi lain yang diterbitkan National Library of Medicine tahun 2008 menunjukkan efek minum kopi dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 67 persen pada orang yang mengonsumsi kopi. Menurut tinjauan dari 18 studi terhadap 457.922 orang, konsumsi satu cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 7 persen.

4. Manfaat kopi terhadap risiko alzheimer Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang paling umum dan merupakan penyebab utama dari demensia. Kondisi ini biasanya menyerang orang berusia di atas 65 tahun. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ini seperti gaya hidup sehat, konsumsi makan sehat, serta rutin berolahraga. Baca juga: Benarkah Minum Kopi Berbahaya untuk Ginjal? Penelitian yang diterbitkan di Eropean Journal of Neurology menyebut bahwa orang yang rutin minum kopi memiliki risiko penyakit Alzheimer hingga 65 persen lebih rendah.

5. Khasiat kopi melindungi organ hati Hati adalah organ luar biasa yang memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh kita. Beberapa penyakit umum terkait hati meliputi hepatitis, penyakit hati berlemak, maupun penyakit hati lainnya. Banyak dari kondisi ini dapat menyebabkan sirosis, di mana hati sebagian besar digantikan oleh jaringan parut. Menariknya, kopi dapat melindungi organ hati dari sirosis. Orang yang minum 4 cangkir kopi atau lebih per hari terbukti memiliki risiko hingga 80 lebih rendah mengalami sirosis hati.

6. Minum kopi tingkatkan energi dan fungsi otak Khasiat minum kopi dapat mengurangi rasa lelah, hingga meningkatkan energi. Hal tersebut disebabkan kandungan stimulan yang bernama kafein, zat psikoaktif yang paling umum dikonsumsi di dunia. Setelah kopi diminum, kafein diserap ke dalam aliran darah kemudian menuju ke otak.   Di otak, kafein memblokir adenosin neurotransmitter. Ketika ini terjadi, jumlah norepinefrin dan dopamin pun meningkat. Selain itu, rutin minum kopi dapat meningkatkan berbagai aspek fungsi otak termasuk memori, suasana hati, maupun kewaspadaan.

7. Kopi meningkatkan suasana hati Khasiat kafein dalam kopi mampu meningkatkan suasana hati atau mood. Suasana hati yang baik ini pada akhirnya akan membantu menurunkan depresi. Bahkan, riset menemukan kopi membantu mencegah risiko bunuh diri. Efek minum kopi dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 3 sampai 4 mm/Hg. Biasanya efeknya ringan dan hilang jika minum kopi secara teratur. Beberapa bukti memperlihatkan, khasiat minum kopi dapat menurunkan risiko stroke pada wanita yang minum kopi. Sementara itu, penelitian tahun 2013 menunjukkan, peminum kopi memiliki risiko stroke 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Khasiat kopi memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi konsumsi dalam jumlah berlebihan justru berpotensi memengaruhi kesehatan.

Daftar pustaka:

Gumulya devvany, ddk,kajian budaya minum kopi Indonesia,

universitas pelita harapan.2017

Johannes eva,ddk, Analisis Kandungan Kafein Kopi (Coffea arabica) Pada Tingkat Kematangan Berbeda Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS, Universitas Hasanuddin, Makassar.2021

Compass.com, delapan manfaat kopi.2021

Quotes:

“Kopi Itu Jujur Dia Tidak Pernah Menutupi Kepahitanya Demi Disukai Orang Lain, Dan Hanya Orang Yang Tak Bisa Menerima Pahitnya Kopi Sehingga Menutupinya Dengan Manis Gula.”